Jumat, 10 Juli 2009

Allah membuat kami berani

Kesakasian dari bangladesh

Sekelompok kecil orang percaya berjalan menuju bagian dalam hutan-hutan Bangladesh mencari tempat berteduh, beristirahat. Beberapa dari mereka berdarah-darah, lebam dan kelaparan. Banyak dari mereka diserang dan diusir keluarga dari desa-desa mereka. Mereka telah kehilangan segalanya, walaupun demikian mereka menemukan lebih banyak sukacita dan hidup kekal dalam kristus. Ketika orang-orang percaya yang berani ini melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan diri, suatu jaringan orang-orang Kristen Bangladesh secara diam-diam mencari mereka dan membawa mereka ke tempat pengungsian yang aman dimana mereka ke tempat pengungsian yang aman dimana mereka mendapatkan pengobatan, istirahat, kelas Alkitab dan mungkin pelatihan-pelatihan. Setelah beberapa bulan, orang-orang percaya ini akan kembali ke daerah-daerah yang menentang Kekristenan, disegarkan dan siap untuk menjangkau yang terhilang bagi Yesus.

KDP pergi mengunjungi orang-orang Kristen seperti mereka dalam persembunyiannya, untuk menguatkan dan mencari cara baru untuk menolong mereka. Kami mendengar saat mereka menceritakan kisah mereka dan kami dikuatkan saat salah seorang dari mereka mengatakan kepada kami, "Allah membuat kami berani." Sekarang kami membagikan kisah mereka dengan Anda.

Di Dalam Dekapan Yesus

Kami duduk bersama "Aban" dan "Momina" di kursi plastik putih, sebuah kipas menghembuskan angin di dalam ruangan yang panas mencekik. Anak-anak mereka menunggu dekat mereka, memerhatikan kami dengan mata mereka yang lebar kecoklatan. Aban berbicara dengan suara yang pelan, menceritakan bagaimana ia menemukan Yesus.

Aban mengalami kekosongan yang lama di dalam iman "Agama lainnya", tetapi ia tidak tahu bagaimana mengisi kekosongan itu sampai suatu hari ketika seorang pemberita kabar sukacita memberikan kepadanya sebuah buku yang berjudul "Domba Yang Hilang." Buku itu bercerita mengenai bagaimana Allah sang Bapa mencari dombaNya yang hilang, orang-orang "Agama lain". Gambaran Allah sang Gembala berjalan melalui tempat-tempat yang sepi dan mencari seekor domba yang hilang, terngiang dalam pikiran Aban. Ia dengan sepenuh hati mempersembahkan hidupnya kepada Kristus.

Keluarga besar Aban menghina imannya dan mencapnya "kambing hitam," yang telah mengotori keputihan atau kesucian dedikasi keluarga pada "Agama lain". Ketika ditanya mengapa seorang "Agama lain" sebaiknya menjadi Kristen, Aban menjawab, "Sebagai orang Kristen kamu mungkin mengalami kesulitan-kesulitan, tetapi itu sebanding dengan keselamatan jiwamu." Selama ia berkhotbah, banyak orang-orang menerima Kristus. Walaupun demikian tidak semua mau mendengarkan Injil – Aban telah diusir keluar dari desa-desa sebanyak 22 kali di waktu yang berbeda.

Walaupun istri Aban yang "Agama lain" untuk sementara menerima iman barunya, tetapi akhirnya istrinya menyerah karena tekanan dari teman-teman dan keluarga untuk kembali kepada "Agama lain" dan menceraikan Aban. Aban tetap setia kepada panggilannya, mengunjungi dari satu desa ke desa yang lain. Ia selalu bertanya kepada setiap orang yang ia temui, "Pernahkah kamu mendengar mengenai Yesus … Seorang yang berkuasa? Kita dapat menemukanNya di dalam kitab suci kita. Jika kamu bersedia, aku akan meneruskan dan menceritakan lebih lagi tentang Dia." Ia menceritakan pengalaman pribadinya bersama Kristus dan membagikan buku-buku, traktat-traktat dan Alkitab.

Seorang yang menerima buku dari Aban adalah Momina. Sekarang, Momina adalah istri Aban, ia menceritakan kepada kami bagaimana sebagai seorang gadis muda, ia telah memperoleh semua hal yang ia butuhkan: seorang suami, keluarga yang indah dan pekerjaan yang menjanjikan. Aban bertemu dengannya tepat setelah kehidupan bagaianya berantakan.

Aban melihat Momina, sedang menangis di rumah. Sambil meneteskan air mata, Momina berkata kepadanya, "Ayahku sedang sakit dan suamiku menceraikan aku. Bagaimana aku dapat bertahan?" Aban menawarkan kepadanya sebuah Alkitab.

Momina dengan segera menerima Alkitab tersebut, dan akhirnya ia memutuskan untuk mengikut Kristus. Beberapa anggota keluarga dan teman marah. Mereka mulai menanyakan mengapa keluarganya masih terus memberi "orang murtad ini" tempat untuk tinggal.

Suatu hari ketika Momina bermain-main dengan anak perempuannya yang berumur 8 tahun di teras rumah, saudara laki-lakinya menghampirinya dalam keadaan naik pitam, menyerangnya berkali-kali dengan tongkat bambu yang tebal, mematahkan tulang rusuknya. Anak perempuannya terlempar dari pelukannya saat ia jatuh pingsan. Momina tersentak bangun oleh dinginnya siraman air di wajahnya dan lebih banyak pukulan. Sepupunya memukulinya dnegan sebuah tongkat. "Kami mendidikmu," katanya. "Kamu punya otak dan pikiran. Lalu mengapa kamu pergi dan menjadi orang Kristen? Kamu perempuan jalang."

Selama satu bulan kemudian saat Momina terbaring memulihkan kondisinya, polisi desa mengunjungi kedua orang tuanya. "Kamu harus melakukan sesuatu mengenai anak perempuan Kristenmu," kata mereka. "Jika kamu tidak bertindak, kami akan memenjarakanmu dan menyiksamu." Para tetangga menyarankan kedua orang tuanya untuk meracuni Momina hingga mati.

Menghadapi tekanan dari semua pihak, kedua orang tuanya mengusirnya keluar dari rumah, bersama dengan anak perempuannya dan anak perempuan adobsinya yang berumur 3 tahun. Ketika ia pergi, saudara-saudara laki-lakinya memperingatkan dia, "Kami tidak mengijinkan kamu kembali lagi ke sini. Jika kamu masih tertahan, kami akan menyerangmu, dan meracunimu dan kamu akan mati."

Dengan tidak ada seorangpun yang dapat menjadi tempat curahan hatinya, ia meminta Aban jika Aban mau menikahinya dan menjaganya dan kedua anak perempuannya. Aban setuju dan mereka menjadi sebuah keluarga. Allah mulai menganyam dua individu yang terbuang ini menjadi satu permadani yang indah dipandang.

Kearna banyak orang tahu bahwa Aban adalah seorang penginjil, mereka terus berpindah dari satu desa ke desa lainnya karena kemarahan orang-orang. Di suatu tempat dimana mereka tinggal, sang tuan tanah mengacungkan golok dan berkata kepada Momina, "Jika kamu tidak pergi, aku akan mencincang tubuhmu dan membuangnya ke selokan." Kemudian, ketika Momina mengunjungi kedua orang tuanya, orang-orang desa yang marah membakar rumah mereka.

Sekarang Aban, sang gembala sedang mencari domba yang hilang, bepergian ke berbagai desa membagikan Firman Tuhan. Ketika kedua anak perempuan Momina merindukan ayah mereka, Momina menghibur mereka, dengan berkata, "Kita mengasihi Yesus, oleh karena itu ayah kalian pergi memberitakan kepada orang lain untuk mengasihi Yesus." Kadang-kadang, Momina berpegian bersama Aban, membawa anak-anak perempuannya. Ketika Aban bersaksi dengan yang priba, Momina bersaksi kepada yang wanita.

Ketika kami sedang berbicara degnan Aban dan Momina, Momina duduk tidak tenang di kursinya. Ia masih merasakan sakit pada tulang rusuknya yang retak, yang mana tidak ana pernah pulih setelah penyerangan yang dia alami empat tahun yang lalu. Kami berdoa bersama dengannya, dan ia dalam perawatan seorang dokter Kristen. Kami juga sedang membantu Aban dan Momina membeli sepetak tanah yang mana diatasnya akan didirikan sebuah rumah sederhana. Kedua roang ini, yang sangat menderita karena mengikut Kristus, mempunyai kasih yang tulus bagi mereka yang menyakiti mereka dan hasrat yang membara untuk mempersaksikan injil pada orang-orang di negara mereka. Ketika Momina berkata kepada kami, "Allah membuat kami berani. Yesus telah banyak menderita, maka aku juga perlu menderita di dalam hidup ini."

Orang Kristen di China

Orang Kristen di China
Keadaan yang Buruk di dalam Penjara Ruth duduk di atas lantai yang kotor. Perasaannya dipenuhi keinginan untuk memberontak karena bau busuk yang begitu menyengat dan meliputi udara di dalam sel.Ruth tidak bisa mengingat bau benda apa yang lebih busuk dari bau ruangan ini. Di dalam sel ini tidak ada toilet, bahkan tidak ada satu lubang kecil untuk pembuangan kotoran.Sedikitpun tidak tersedia air di tempat itu. Di Cina, khususnya selama masa kebrutalan revolusi kebudayaan, para tahanan benar-benar tidak diperhatikan.
Ruth bisa merasakan binatang-binatang kecil merayapi tubuhnya seperti laba-laba, kecoa, dan tikus. Nyamuk-nyamuk yang haus akan darah berdesingan di mana-mana. Kegelapan meliputi tempat itu. Begitu gelapnya sampai Ruth tidak bisa melihat orang-orang yang ada di sekelilingnya. Pikirannya sedang melamunkan tiga orang anaknya, Daniel, 10, Joseph, 8, Mary, 5, yang ditinggal sendirian di rumah.Ruth bersama dengan suaminya, Michael, telah ditawan dan dimasukkan ke dalam sel tahanan.
Tragedi yang Mengenaskan
Dalam kegelapan itu, tiba-tiba ada suara seorang teman yang bertanya, "Apakah kamu punya anak?"
Mendengar pertanyaan yang seakan-akan mengerti pikiran dan perasaannya, Ruth menjawab, "Ya, ada tiga orang," jawabnya.
"Sebenarnya saya telah melahirkan empat orang anak, namun seorang diantaranya telah mati," lanjutnya. "Apa yang telah terjadi?" Ruth tidak bisa menjawab.Untuk sesaat air matanya mengalir membasahi pipinya.
"Tuhan, tolonglah aku untuk mempermuliakan Engkau dalam segala sesuatu," dia berdoa.
Akhirnya, dia mulai menceritakan kisah tragis yang menimpa anaknya ini. Dengan suara pilu dia berkata, "Peter," Ruth menyebut nama anaknya ini. "Tiga tahun yang lalu, ketika dia berumur 11 tahun, rumah kami digeledah dan didatangi oleh Tentara Merah (Red Guards).Ada beratus-ratus orang yang datang dan memeriksa tempat kami. Mereka telah mengetahui bahwa saya dan suami saya adalah seorang pemimpin dari banyak 'gereja rumah' di daerah itu.
Mereka menendang roboh pintu rumah kami, mengikat suami saya dan menggunduli kepala kami berdua. Mereka menodongkan senjata di atas kepala kami dan berteriak: "Di mana Alkitabmu? Di mana rekan-rekan yang bersamamu? Di mana kamu melakukan pertemuan?"
"Karena kami menolak untuk menjawab, mereka mulai menghancurkan perabot-perabot rumah kami dan seisi rumah kami diporak-porandakan. Untuk tiga hari tiga malam kami tidak diijinkan makan, minum atau tidur. Mereka melihat empat orang anak kami dan mereka membariskan mereka di atas bangku.Ketika anak kami kelelahan, mereka memukuli mereka dan memerintahkan untuk terus berdiri di atas bangku. Karena saya dan suami saya tidak mau menjawab saat ditanyai, maka tentara Red Guard's mulai menginterogasi anak-anak kami. Tetapi anak-anak kami juga menolak untuk bekerja sama. Mereka mengetahui bahwa hidup atau mati, mereka harus mengakui nama Tuhan Yesus - dan jangan pernah menyebutkan nama atau identitas rekan-rekan pekerja Kristen yang lain.
Dengan kasar mereka mulai memukuli anak kami lagi. Peter diseret keluar rumah dan giginya mulai dicabuti. Dia dipukuli hingga berdarah. Akhirnya mereka melemparkan dan meninggalkan tubuhnya yang sudah lumpuh di atas lantai. Suami saya dibawa dan dipekerjakan secara paksa di kamp militer pekerja berat.
"Saya segera membawa Peter ke rumah sakit. Dokter mengatakan tidak ada harapan karena anak ini telah banyak mengeluarkan darah. Saya diberitahu untuk mempersiapkan pemakaman baginya. Mereka juga telah memberikan surat-surat yang diperlukan untuk proses pemakaman."
"Pihak yang berwewenang mengijinkan suami saya untuk meninggalkan kamp kerja paksa untuk sesaat dan menjenguk Peter di saat menit-menit terakhir sebelum Peter dijemput Tuhan. Ketika melihat ayahnya datang, Peter sangat gembira. 'Ayah dan ibu,' katanya, 'banyak orang yang mengenakan jubah hitam saat mereka mati, tetapi saya ingin berpakaian jubah putih, supaya saya kelihatan indah saat bertemu dengan Tuhan Yesus!' Kami menangis dan sangat berduka karena dia. Dan kami berdoa bersama-sama supaya nama Allah dipermuliakan."
"Karena musim hujan pada waktu itu maka semua jendela di tempat itu ditutup. Tetapi ketika kami selesai berdoa satu jendela terbuka dan ada angin sejuk berhembus masuk memenuhi ruangan. Roh penghibur datang memasuki hati kami.'Peter berbisik perlahan, 'Yesus telah datang untuk membawaku pulang. Selamat tinggal.' Wajahnya dipenuhi dengan sukacita. Bahkan dokter yang hadir saat itu digerakkan untuk berkomentar, 'Saya belum pernah melihat orang yang mati penuh kedamaian seperti ini.'"
"Ketika kami pulang ke rumah, anak-anak kami yang lebih muda dari Peter mengagetkan kami dengan kegembiraan yang luar biasa. Mereka berkata, 'Kami tidak bisa tidur, karena kami melihat kumpulan besar malaikat-malaikat di sekeliling rumah. Mereka membawa alat-alat musik instrumen dan menyanyi untuk kami.Mereka mengatakan bahwa mereka datang untuk membawa Peter bersama-sama dengan mereka ke sorga.'"
"Saya menjelaskan, 'Saudaramu telah pergi bersama-sama dengan Tuhan Yesus.' Dan mereka semua menangis.Peter begitu mengasihi saudara-saudaranya ini dan mereka juga membalas kasihnya dengan rasa sayang yang sangat besar."
Mengganti Kebencian dengan Kasih
Ada kesunyian yang panjang dalam sel itu. Tetapi kemudian Ruth mulai bisa mendengar suara tangisan yang berasal dari berbagai tempat di dalam sel gelap itu. Tiba-tiba, terdengar suara teriakan kemarahan, "Terkutuklah orang-orang Red Guards! Kenapa mereka melakukan hal yang keji seperti ini?
Saya berharap bisa mencekik leher orang-orang ini dan membunuh mereka!" "Jangan! Jangan!" Ruth berteriak. Kalian jangan membenci mereka.Ini adalah dendam dan lingkaran kepahitan.Yesus mengajarkan supaya kita mengasihi semua orang bahkan mengasihi musuh-musuh kita. Setiap hari saya berdoa untuk tentara-tentara Red Guards ini, supaya mereka segera menemukan dan mengenal Yesus. Dengan cara yang sama, saya juga telah berdoa bagi kalian semua. Kalian semua juga kekasih-kekasih yang dicintai Tuhan Yesus."
"Hah!" Cetus seseorang dengan gerang. "Kalau Yesus sungguh-sungguh mengasihi saya, kenapa saya ada di sini, di dalam sel yang kumuh ini?"
Ruth mulai menjelaskan bagaimana sel yang kotor ini sama seperti dosa mereka. Hanya salib Yesus yang sanggup menjembatani gap antara orang-orang berdosa dengan Allah yang kudus. Yang mereka butuhkan adalah mengakui dosa-dosa mereka dan meminta Yesus menjadikan mereka manusia yang baru.
Sekali lagi ada kesunyian yang panjang dalam penjara itu. Dan satu persatu anggota sel itu mulai bertekuk lutut di sampingnya, penuh tangisan mengakui dengan keras segala dosa-dosa mereka dan memohon Yesus menyucikannya. "Terima kasih Tuhan," Ruth berdoa. "Sungguh Engkau bisa mengubahkan segala sesuatunya menjadi baik!"
Kesan dari sumber:
Kesaksian ini menggambarkan betapa hebatnya aniaya dan penderitaan yang dialami gereja-gereja Tuhan di Cina. Namun semua yang dialami orang-orang ini seakan-akan memancarkan kemuliaan Tuhan yang semakin terang dan menjadi kesaksian atas seluruh bangsa di dunia.Keteguhan iman mereka teruji dalam dapur api.
Mereka bukan cuma mengakui Yesus dengan mulut mereka, tetapi mereka membayar pengakuan mereka ini dengan aniaya dan penderitaan. Mereka belum pernah merasakan datang ke gereja tiap minggu, bernyanyi memuji Tuhan, bersukacita, dan mengharapkan untuk hidup dalam kelimpahan.Yang ada pada mereka adalah gereja bawah tanah dan ibadah yang sembunyi-sembunyi. Mereka dikejar-kejar oleh tentara militer, dan rawan dengan aniaya.
Pengakuan iman mereka teruji dengan tindakan yang nyata. Kuasa injil betul-betul dinyatakan dalam kehidupan mereka. Mereka mempertahankan iman dengan nyawa mereka.Tidak ada sesuatupun yang dapat menggoyahkan iman mereka di dalam Tuhan.Iman seperti inilah yang dicari Tuhan.
" .....Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" [Luk 18:8]

Minggu, 05 Juli 2009

PESAN MESRA DARI TUHAN UNTUKMU

SURAT KASIH SAYANG DARI BAPA SORGAWI

Anak-KU
Engkau mungkintidak mengenal Aku, tetapi aku mengenal segala sesuatu mengenai dirimu, Mazmur 139:1. Aku tahu kalau engkau duduk atau berdiri, Mazmur 139:2. Aku mengerti segala jalanmu, Mazmur 139:3. Setiap helai dirambut dikepalamu terhitung semuanya, Matius 10:29-31. Karena engkau diciptakan dalam gambar dan rupaKu, Kejadian 1:26-27. Didalam Aku engkau hidup, engkau bergerak dan engkau ada, Kisah para rasul 17:28, Sebab engkau ini adalah keturunanKu, Kisah para rasul 17:28. Aku mengenal engkau sebelum engkau dalm kandungan ibumu, Yeremia 1:4-5. Aku memilih engkau sebelum Aku menciptakan segalanya, efesus 1:11-12. Engkau ada bukan karena suatu kesalahan, karena hari harimu ada tertulis dalam kitabKu, Mazmur 139:15-16. Aku telah menentukan waktu dan tempat untuk kelahiran dan dimana engaku akan hidup., Kisah para rasul 17:26. Kejadianmu dasyat dan ajaib, Mazmur 139:14. Karena Aku menenun engkau dalam kandungan ibumu, Mazmur 139:13. Dan mengeluarkan engkau pada hari kelahiranmu, Mazmur 71:6. Seringkali Aku tidak dipahami oleh mereka yang tidak mengenal Aku, Yohanes 8:41-45. Aku tidak berada di tempat jauh dan murka, tetapi AKu adalah kasih yang sempurna, 1 Yohanes 3:1. Dan adalah kerinduanKu untuk mengaruniakan kasih kasihKu untukmu, 1 Yohanes 3:1. Semua itu karena engkau adalah anakKu dan Aku adalah Bapamu, 1 Yohanes 3:1. Aku memberikan lebih dari dari apa yang dapat diberikan dari bapamu yang didunia, Matius 7:11. Karena Aku adalah Bapamu di Surga yang adalah sempurna, Matius 5:48. Setiap pemberian yang baik dan setiap anugrah yang sempurna engaku terima dari tanganKu, Yakobus 1:17. Karena AKulah pemeliharanmu dan AKu memberi semua yang engaku perlukan, Matius 6:31-33. RancanganKu yang diberikan kepadamu adalah hari depan yang penuh harapan, Yeremia 29:11. Karena Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, Yeremia 31:3. PikiranKU terhadap engkau tidak terhitung seperti pasir di tepi pantai, MAzmur 139:17-18. Dan Aku bergirang karena engkau dengan sukacita dan sorak sorai, Zefanya 3:17. Aku tidak pernah berhenti berbuat baik kepadamu, Yeremia 32:40. Karena engkaulah harta kesayanganKu, Keluaran 19:5. Aku merindukan untuk mengokokan engkau dengan segenap hatiku dan jiwaku, Yeremia 32:41. Aku akan menunjukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang ajaib, Yeremia 33:3. Jika engkau mencari Aku dengan segenap hatimu, engkau akan menemukan AKu, Ulangan 4:29. Bergembiralah karena AKu, maka AKu akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu, Mazmur 37:4. Karena AKulah yang mengerjakan didalammu kemauan itu, Filipi 2:13. AKu dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang engkau pikirkan, Efesus 3:20. Karena AKulah yang menganugrahkan penghiburan abadi kepadamu, 2 Tesalonika 2:16-17. Aku juga Bapa yang menghiburmu dalam segala penderitaanmu, 2 Korintus 1:3-4. Ketika engkau pata hati, Aku berada dekat kepadamu, Mazmur 34:19. Seperti seorang gembala mengembalakan dombanya, Aku membawa engkau dekat kehatiKu, Yesaya 40:11. Suatu hari Aku akan menghapus semua air mata dari matamu, Wahyu 21:3-4. Dan AKu akan mengangkat semua kesusahan yang engkau derita diatas bumi, Wahyu 21:3-4. Akulah Bapamu, dan AKu mengasihi engkau seperti AKu mengasihi puteraKu Yesus, Yohanes 17:23. KArena didalam Yesus, kasih Ku kepadamu dinyatakan, Yohanes 17:26. Dialah gambar wujud dari keberadaan Ku, Ibrani 1:3. Ia datang untuk menyatakan bahwa Aku dipihakmu, dan bukan untuk melawanmu, Roma 8:31. Dan untuk memberitahumu bahwa AKu tidak memperhitungkan pelanggaranmu, 2 Korintus 5:18-19. Yesus mati supaya engkau dan Aku dapat dipermaikan, 2 Korintus 5:18-19. KematianNya adalah pernyataan terbesar dari kasih Ku untukmum, 1 Yohanes 4:10. Aku menyerahkan semua yang Aku sayangi supaya AKu mendapat kasihmu, Roma 8;31-32. Jika engkau menerima anugrah anakKU Yesus, engkau juga menerima AKu, Yohanes 2:23. Dan tidak ada lagi yang akan memisahkan engkau dari kasihKu, Roma 8:38-39. Kembalilah dan Aku akn mengadakan pesta terbesar yang pernah ada di Surga, Lukas 15:7. Selamanya Aku adalah Bapa dan, selamanya Aku tetaplah Bapa, Efesus 3:14-15. PertanyaanKu adalah ........Maukah engkau menjadi AnakKu?, Yohanes 1:12-13. Aku menanti natikan engkau, Lukas 15:11-32.

KASIHKU UNTUKMU, BAPAMU.

Diposting oleh Michael. E
Jakarta, 6-7-2009
Diambil dari onefather.com

Sabtu, 04 Juli 2009

Memilih untuk hidup berbahagia

Renungan Firman Tuhan Yohanes 14:15-31

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera kuberikan kepadamu, dan apa yang kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Jangn gelisa dan gentar hatimu. Yohanes 14:27.

Kebahagian merupakan suatu pilihan. Saat kita bangun pagi hari kita diperhadapkan oleh pilihan-pilihan, salah satunya adalh pilihan kita untuk hidup dalam kebahagian. Kita dapat memilh hidup hari ini dengan kebahagiaan ataupun dengan kehidupan yang pahit atau masam ataupun dengan dendam, dengan beban yang mengikat. Ini terserah dari kita yang menentukan itu semua. Jika kita mengizinkan kehidupan dengan buruk dan kesalahan itu akan menahan kebahagian kita. Kita menangung resiko kehidupan untuk hidup berkelimpahan.
Kita sebaiknya memilih untuk hidup berbahagia dan menikmati hidup kita. Kadang-kadang pada hari itu Tuhan akan mengerjakan sesuatu yang luar biasa dalam kehidupan kita, tapi yang menjadi penghambatnya adalah kita sudah memulai hidup dengan omelan, sunggut-sunggut, atupun amarah, dan yang tidak baik , sehingga pada hari itu kita tidak mendapatkan kebahagiaan. Belajarlah untuk pagi hari berkata tentang "bahagia, baik, Terima kasih Tuhan, kemurahan Tuhan, aku akan mendaptkan kebahagiaan hari ini".
Tuhan mengetahui bahwa kita mempunyai kesukaran-kesukaran, masalah, pergumulan-pergumulan, Tapi Dia akan memberikan kemenangan bagi kita seterusnya. Dia tidak mau kita hanya mengalami kebahagian, kemenangan pada hari itu, tapi seterusnya secara konsisten. Ia ingin kita menikmati setiap saat dalam kehidupan kita.
Mari kita dengan tindakan dan kemauan kita memilih untuk menikmati kehidupan kita sekarang. Belajarlah untuk menikmati keluarga kita, sahabat kita, kesehatan kita, pekerjaan kita, nikmati segala sesuatu yang Tuhan kasih pada hari itu. Kebahagian adalah keputusan yang kita buat, bukan emosi yang kita rasakan. Tentu saja dalam kehidupan kita ada hal-hal buruk yang terjadi, atau sesuatu yang terjadi yang tidak kita tidak harapkan. Tetapi itulah saatnya kita mengambil keputusan bahwa kita akan hidup berbahagia walaupun keadaan tidak mendukung.
Tuhan memberikan kepada kita damai sejahterahNya dalam diri kita, tapi terserah kita untuk menggunakan damai sejahtera itu. Kalau kita sedang mengalami tekanan hidup, kita perlu belajar bagaimana kita menyerap damai sejahtera yang adi kodrati dari Bapa kita sorgawi. Cara kita melakukannya adaalah dengan membuat sebuah pilihan sadar , atau sebuah keputusan yang diperhitungakan baik-baik, untuk memilih hidup berbahagia.

Diposting oleh Michael. E
Minggu, 5-Juli-2009

Allah itu baik

Allah Itu Baik


Berbagai masalah kita hadapi setiap hari, bukan? Kadang-kadang kita gembira, kadang-kadang kita cemas. Kegagalan sering membawa suasana suram, kecewa, yang tidak jarang disertai dengan air mata. Namun, sering pula kita alami bahwa kepahitan dapat menjadi dorongan untuk mencapai sukses. Dari kegagalan, orang belajar menimba hal-hal yang baik. Dan orang ini tidak canggung apabila kesulitan-kesulitan itu menerpa hidupnya.
George Frederick Handel mengalami ketika pada suatu saat kesehatan dan keuangannya berada pada titik rendah, ia bangkit dan melejit mencapai klimaks dari pengalaman kreatifnya. Ketika para pemberi pinjaman mengancam akan memenjarakannya, dan ia saat itu menderita lumpuh sebagian, ia lalu pergi mengasingkan diri dengan Allah dan ia bergumul dalam doa seperti belum pernah dialaminya sebelumnya.
Pada saat itu Tuhan menjawab kemelut hidupnya dan Tuhan memampukan dia untuk menulis oratorium terbesar yang berjudul Mesias. Gubahan itu keluar, mengalir dari penanya dan menjadi karya yang dikagumi sepanjang abad.
Menjadi orang Kristen tidak berarti bahwa kita akan dibawa melalui kehidupan yang penuh kemudahan. Hidup itu penuh dengan perjuangan. Berbagai rintangan dan kesulitan akan kita hadapi tatkala kita mengikut Kristus. Jika dasar iman kita lemah, maka kita akan mudah terombang-ambing. Kemampuan kita terbatas bukan? Tanpa pertolongan Tuhan, kita tidak akan mampu menghadapinya. Tuhan sering juga memakai kesulitan-kesulitan dalam hidup untuk meningkatkan iman kita. Melalui campur tangan Allah, kehilangan-kehilangan diubah-Nya menjadi berkat baik untuk kita, demikian juga bagi orang lain.
Betapa terhibur dan menguatkan ketika kita mengetahui bahwa dalam segala hal, bahkan dalam kesulitan kita, Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia (Roma 8:28).
Untaian Kata-kata Bijak
Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

diambil dari jawaban.com

pertobatan sang gigolo

Pertobatan Sang Gigolo Pemuas Wanita

Aldo kecil sudah hidup dengan dunia kenakalan, ajaran sesat membawanya terjerumus dan mengenal kehidupan seks bebas.
"Saya pernah nonton film blue sewaktu kecil karena saya melihat kakak-kakak saya menyimpan banyak film blue. Dan sewaktu mereka pergi ke kantor, saya menonton. Saya ambil filmnya sambil sembunyi-sembunyi saya menonton," Ronaldo mengisahkan bagaimana pertama kalinya ia mengenal pornografi.
Keingintahuan Aldo terhadap seks akan segera terjawab, dan kejadian hari itu menorehkan sejarah kelam di dalam lembaran kehidupan Aldo.
"Tiba-tiba dia tidur di samping saya, tangan saya diambil oleh dia. Mungkin waktu itu ia menggunakan tangan saya untuk meraba-raba, menyentuh anggota tubuhnya. Saya sampai terkaget, sebelum itu saya belum pernah memegang tubuh wanita. Akhirnya saya tahu bahwa tubuh wanita itu seperti begitu. Terus teringat-ingat dalam hidup saya," Ronaldo menerangkan bagaimana ia menyentuh tubuh wanita untuk pertama kalinya.
Pengalaman yang Aldo dapatkan membuat ia ingin mencicipi kembali kenikmatan yang pernah ia rasakan. Dan berawal dari ajakan sang supir yang mengajaknya ke sebuah tempat hiburan. Aldo mulai mengenal wanita malam.
"Mungkin malam itu ia kepengen mengajak saya, ingin mengasih tunjuk bahwa ada suatu tempat yang bisa minum, bisa cari cewek. Waktu itu saya tidak tahu tempat apa itu. Ada lagu-lagu dangdut, hangar-bingar, ada cewek-ceweknya... Saya tidak tahu tempat apa itu. Baru pertama kali seumur hidup saya, saya masuk kesitu. Dan waktu saya di dalam, ada seorang perempuan menarik saya. Saya ditarik ke kamar dan saya dilayani oleh dia. Disitu pertama kali saya ngerasain yang namanya berhubungan badan," kisah Ronaldo mengenai pengalaman pertamanya melakukan seks.
Semenjak itu Ronaldo tak pernah berhenti pergi ke panti pijat dan lokalisasi. Baginya ia harus berhubungan seks, karena baginya itu sudah menjadi kebutuhannya.
"Tanpa seks hidup saya tidak bisa. Saya bangga dengan apa yang ada di dalam diri saya bahwa... seks saya luar biasa. Saya bangga," Ronaldo menjadi kecanduan dengan seks.
Hingga dewasa, kebiasaan Aldo dengan seks semakin bertambah parah. Di sebuah kafe, tempat dimana Aldo bekerja, ia mulai mengenal narkoba dan kehidupan malam. Harga dirinya ia pertaruhkan demi mendapatkan barang haram tersebut.
"Sambil bernyanyi, saya tebar pesona. Saya mencoba merayu cewek-cewek. Dan kita pun melakukannya suka sama suka. Dan jika saya sakaw, apalagi jika saya tidak ada uang. Saya akan menghubungi orang-orang. Saya bilang bahwa saya sedang tidak ada uang, jika ingin pakai saya boleh saja. Saya bahkan pernah digilir."
"Saya bertemu dengan ibu-ibu, wanita karir. Saya bertemu dengan wanita-wanita dari mancanegara, semenjak itu saya mulai pasang harga. Jika ingin bermain dengan saya, ada harganya, harus bayar. Disitu saya mulai menjual diri saya," Aldo mengisahkan pertama kali bagaimana ia menjadi gigolo.
"Saya sebenarnya mencari wanita bule. Karena saya senang nonton film BF, maka saya berpikir untuk mempraktikkannya dengan wanita bule atau jika tidak dengan wanita Jepang. Saya berpikir bahwa saya laki-laki, kok saya mesti bayar perempuan. Mestinya perempuan yang bayar saya karena saya muasin dia. Menurut orang kan jika laki-laki hebat di ranjang, seks pasti sudah hebat. Dan saya merasakan hebat. Pokoknya dalam hidup saya, sex is everything..." terang Aldo.
Namun di balik gelapnya kehidupan Aldo, sebagai lelaki ia menyimpan sesuatu yang tercabik-cabik. Bagaikan tombak yang menghujam jantungnya.
"Untuk perasaan saya sebagai seorang gigolo itu, saya sakit, saya merasakan malu. Dalam hati saya bertanya, apakah yang saya lakukan ini benar atau tidak. Tetapi yaitu, berjalan dengan waktu, semuanya itu mengalir saja. Tidak pernah ada yang namanya menyesal. Menyesal ya sekejab saja. Hari ini menyesal, besok, yang berbuat lagi," Aldo mengisahkan.
Bertahun-tahun lamanya Aldo terikat dan terjerumus akan kehidupan malam, penjaja seks, dan narkoba. Harga dirinya sebagai laki-laki hancur sudah. Di tempat itulah ia berkenalan dengan seorang wanita yang pada akhirnya menjadi istri Aldo.
"Ada pembukaan karaoke baru dan orang Korea tersebut meminta saya mengurusi cewek-ceweknya. Saya mau dijadikan manajer disitu, dan istri saya mau dijadikan mami disitu. Kita jual perempuan. Tiap malam itu, paling tidak 2-3 perempuan keluar. Dan kami mendapatkan uang dari situ," Aldo menceritakan ‘bisnis' baru yang ia geluti.
Uang yang mereka hasilkan selama ini tak mampu membawa kebahagiaan dalam rumah tangga mereka. Kesenangan yang mereka nikmati hanyalah sesaat.
Ronaldo mengisahkan tentang rumah tanggnya yang kerap panas, "Memang kehidupan rumah tangga kami sering rebut, karena kami sering mabuk bareng-bareng. Istri saya jika mabok tidak pernah kontrol. Jika sedang ribut, pasti istri saya suka minta untuk diceraikan."
Ina Ririhena, istrinya, mengakui bahwa permintaan untuk diceraikan itu adalah gertakan saja agar suaminya berubah. Tetapi ternyata sikap keras yang ia tunjukkan, dibalas semakin keras lagi oleh suaminya. Sehingga tidak ada titik temu.
"Suatu hari saya keluar rumah dan saya tidak pulang. Saya telepon istri saya, - hari ini juga gw akan ceraiin elo. - Sampai akhirnya dia menelepon saya, ‘Demi Tuhan elo mo ceraiin gw?,' Aldo mengisahkan. Istrinya bertanya apakah ia sudah tidak menyayangi dirinya lagi. Dan Aldo menjawab bahwa ia sudah tidak menyayangi istrinya lagi. Istrinya pun merasa hancur hati. Ia merasa gelisah dan kaget.
Dalam kebingungan dan kesedihan yang mendalam, Ina mencari wajah Tuhan dengan sepenuh hatinya. Ia bertobat dari segala dosa dan kesia-siannya selama ini, dan menyadari bahwa hanya Tuhanlah yang sanggup menyelamatkan rumah tangga mereka.
"Untuk mempertahankan rumah tangga dan tidak ingin cerai, saya hanya punya satu jalan, doa dan puasa. Saya menyerahkan semua buat Tuhan, dan saya bilang ke Tuhan bahwa saya sudah di luar kemampuan saya. Saya hanya minta satu kepada Tuhan bahwa apa yang sudah disatukan Tuhan, tidak dapat dipisahkan manusia. Saya hanya minta bukti itu dari Tuhan," demikian pengharapan Ina kepada Tuhan mengenai rumah tangganya.
Keharmonisan keluarga mereka kembali Tuhan pulihkan. Suatu kejadian yang ia alami membuat Aldo mengambil sebuah keputusan yang siap mengubahkan hidupnya.
Pada suatu hari Aldo harus pergi menjumpai teman-temannya, dan sewaktu itu istrinya tidak pergi bekerja karena akan datang teman-temannya ke rumah. Aldo bilang biar istrinya saja yang menjumpai teman-teman yang akan datang ke rumah, lalu Aldo pun bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap keluar rumah.
Ketika mau mandi, dan menumpahkan air dari gayung pertama kali, Aldo mendengar suara yang lembut sekali yang mengatakan kepadanya, "Aldo, ale jangan keluar.Jika ale keluar, ale mati." Aldo terdiam dan bingung suara apa itu. Aldo mencari-cari di kamar mandi suara apa itu. Tidak mungkin suara setan, karena ia sendiri merasakan bahwa ia sendiri sudah terlalu bejat seperti setan. Masak setan menggangguin setan, menurutnya.
Akhirnya Aldo melanjutkan lagi, ketika ia menumpahkan air dari gayung kedua kalinya, suara itu lebih besar sedikit, "Kalau kamu keluar hari ini, kamu mati." Aldo terdiam lagi dan menaruh gayung itu dan duduk di kloset sambil terdiam bingung akan suara tersebut. "Apakah ini suara Tuhan?" pikir Aldo. Menurut Aldo itu tidak mungkin karena ia merasa bahwa dirinya kotor. Disitu titik awal Aldo bahwa ia merasa dirinya sendiri kotor. Ia merasa dirinya tidak ada apa-apanya, masak Tuhan ingin bicara dengan dirinya yang kotor. "Sudahlah, ini perasaan saya saja," Aldo menyimpulkan.
Lalu Aldo mengambil gayung ketiganya, suara itu tetap ada tetapi membesar dalam ruangan kamar mandi itu seakan-akan kamar mandi itu sudah mau meledak. Dan suara itu besar, tegas, tapi lembut. Tampaknya suara itu sudah tidak mau neko-neko lagi. Suara itu mengatakan, "Aldo... Kalau kamu pergi hari ini kamu akan mati!" Aldo terkaget, Aldo taruh gayung itu, ia mengambil handuk lalu membungkus badannya lalu ia keluar.
Lalu Aldo bertemu dengan rombongan teman-temannya yang akan datang ke rumah. Mereka itu adalah orang-orang yang dahulu kehidupannya sama seperti Aldo, berantakan dan kacau.
Dalam pembicaraan, salah seorang temannya mengatakan kepada Aldo, "Aldo, kamu siap terima Yesus? Kamu mau terima Tuhan hari ini?"
Aldo menjawab, ya.
"Ya, saya mau terima Tuhan. Saya mau berubah," Aldo memutuskan.
Lalu Aldo didoakan oleh teman-temannya. Dalam doanya, temannya berkata bahwa Tuhan mengasihi Aldo. "Kamu adalah anakku. Apapun masa lalumu, Tuhan mengasihi kamu."
Disitu Aldo diingatkan bahwa Tuhan bahwa masa lalunya adalah orang yang tidak benar, orang yang kotor. Tetapi disitu Aldo diingatkan Tuhan bahwa kita dibentuk Tuhan, kita diracik oleh Tuhan, kita disiapkan mulai dari kandungan ibu kita.
Ketika Aldo diingatkan Tuhan hal tersebut, Aldo menangis dan mengingat dirinya siapa sebelumnya. Tetapi Tuhan membenarkan dirinya, dan menguatkan ia...
Akhirnya Aldo dan istrinya meninggalkan dunia gelap yang selama ini mereka lakukan. Seperti musim dingin berganti musim semi, begitulah kehidupan Aldo yang telah berubah.
"Setelah saya menerima Tuhan Yesus, harga diri saya yang dahulu jatuh, kehidupan saya yang dahulu sia-sia dan di bawah, telah diangkat Tuhan. Saya katakan kepada perempuan-perempuan yang bekerja kepada saya... Saya tahu bahwa saya jahat dan kejam pada mereka. Saya katakan bahwa apa yang kita alami bersama dahulu, itu tidak benar. Saya cuma katakan kepada mereka bahwa Tuhan mengasihi kalian, kalian harus sabar. Kalau kalian ingin hidup kalian dipulihkan, kalian harus bertobat," Aldo menceritakan bagaimana ia berpisah dari kehidupan gelapnya. (Kisah ini ditayangkan 13 Maret 2009 dalam acara Solusi Life di O'Chanel).
Sumber Kesaksian:Ronaldo Ririhena

Diambil dari kesaksian jawaban.com


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin

kemurahan Tuhan

Selamat Karena Kemurahan TUHAN

Pagi itu tanggal 11 April 2006 seperti biasanya saya ke kantor tempat aku bekerja di sebuah media cetak yang terkenal dikotaku Manado. Hari itu aku diluar dari kebiasaan, pekerjaanku numpuk karena beberapa hari aku sibuk ngurusin tour anak-anak sekolah dasar. Kantorku yang biasa menangani acara-acara yang ada dikotaku, rencananya akan melakukan acara paskah yang direncanakan pada tanggal 17 April 2006, panitia yang tergabung super sibuk mempersiapkan segala sesuatu berhubungan dengan pelaksanaan tersebut. Siang itu panitia mengadakan janji mengadakan pertemuan dengan salah satu sponsor yang akan menangani event ini. jam menunjukkan pukul 10.30 janji ketemu dengan yayasan pendidikan jam 11.00 jarak tempuh dari kantorku ke yayasan yang mensponsori acara tersebut memakan waktu kurang lebih 30 menit. Karena kebingungan mencari-cari sopir tidak ada, makanya panitia meminta kesediaanku untuk menjadi sopir mereka, akupun tidak keberatan walaupun saat itu pekerjaanku menumpuk karena aku orangnya tidak bisa menolak kalau ada orang yang meminta pertolonganku. Perlahan-lahan dari kantor bersama 4 orang lainnya menuju keyayasan tersebut, memang pada saat berangkat aku merasakan ada sesuatu yang lain pada mobil yang kami pakai, karena ban belakang mobil tersebut yang satu kecil dan yang satunya besar, sedangkan ban depannya keduanya memang botak istilah orang manado, serta karettirot yang ada pada setir mobil tersebut kayaknya bermasalah, sampai-sampai membuat setirnya kadang berputar sendiri ke kanan ke kiri. Kami menuju ke yayasan letaknya di pinggiran kota untuk mengambil dana sponsor, sepulang dari yayasan tersebut teman saya menawarkan agar dia yang menyetir, namun berapa meter dari arah yayasan dia menabrak truk yang diparkir diam sehingga menyebabkan mobil rusak bagian sebelah kirinya, karena gugupnya ia mengembalikan kesaya agar saya yang menyetir mobil, beberap menit kemudian ketika saya menggantikan menyetir mobil tersebut pas memasuki jalan raya yang cukup ramai, mobil yang saya kendarai oleng, dan lari begitu cepatnya, kami serasa berada diatas awan karena mobil yang melaju cepat dengan sendirinya, aku sendiri yang memegang setir tidak dapat berbuat apa-apa lagi, berkali-kali aku coba menarik rem tangan, dan injak rem kaki namun remnya tidak berfungsi, namun dalam hati aku merasa kuat, karena aku yakin dan percaya aku adalah anak TUHAN yang senantiasa selalu dijaganya, terakhir mobil yang kami tumpangi menghantam talud dengan kerasnya namun sebelumnya mobil kami melaju ke kiri ke kanan tidak ada arah dengan begitu cepatnya sehingga meninmbulkan ketakutan yang dasyat di hati setiap orang yang ada dalam mobil, dengan melihat kondisi mobil saat itu semua orang tau pasti ada korban yang meninggal dalam peristiwa itu. Syukur kepada TUHAN, merupakan suatu kemurahan TUHAN diantara kami semua yang ada didalam tidak ada satupun yang mengalami luka lecet, yang ada memang kami semua terguncang, aku sendiri sangat-sangat terguncang, tapi merupakan suatu keajaiban dijalur yang biasanya ramai pada saat kecelakaan tidak ada satupun kendaraan yang melintas, dan tidak ada satupun manusia yang ada disitu, mobil kami yang menghantam talud mengalami rusak berat dibagian depan tapi kiri kanan dan belakang mobil tidak apa-apa, pada waktu itu juga posisi mobil pas berada 1 CM disamping tiang listrik, bagaimana jadinya kalau saat tabrakan aku menghantam tiang listrik, ataupun tidak ada parit besar yang menahan kecepatan mobil kami, tentunya kami semua sudah mati, bahkan kepalaku dan temanku yang duduk didepan yang menghantam kaca depan mobil hingga retak, baik-baik saja, bayangkan juga kalau sampai kaca yang retak sampai pecah dan terkena ke kami masing-masing yang ada dalam mobil. Keselamatanku sehingga aku terluput dari maut, aku sadar semua ini karena kemurahan TUHAN dalam kehidupanku dan teman-temanku apa jadinya saat itu jika diantara kami ada yang mati? Syukur kepada TUHAN karena kemurahanNYA sampai saat ini aku masih boleh bernafas,dan teman-temanku tidak apa-apa. Walaupun biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki mobil avanza yang rusak tersebut sangat besar dan ada bentakan dan cerita-cerita yang sungguh tidak enak untuk didengar, namun karena pembelaan TUHAN dan KASIH SAYANG TUHAN dalam hidupku semua biaya perbaikan mobil yang rusak tersebut semuanya tersedia dan ditangani oleh kantorku. TERIMA KASIH TUHAN, ENGKAU SUNGGUH BAIK BAGI KEHIDUPANKU YANG SENANTIASA BERHARAP, BERSANDAR, DAN PERCAYA PADAMU. dan seperti kata Firman Rancangan TUHAN adalah Rancangan Damai sejahtera, dan hari demi hari TUHAN merencanakan dan mendatangkan kebaikan dalam kehidupan kita yang senantiasa percaya dan bersandar kepadaNYA, aku percaya itu. AMIN.

Diambil dari kesaksian pendok renungan